Rabu, 21 Desember 2011

Just a Words


Sesuatu yang Hilang
Pagi petang, saat matahari mengintip dari kejauhan, akupun terbangun. Tak tahu panggilan apa, aku pun berusaha keluar untuk sejenak menikmati pagi. Ku lihat Pak Edi, security komplek yang tersenyum padaku entah apa maksudnya, sambil membawa pentungan dan senter rapuhnya, aku pun tersenyum pula padanya. Saat kembali ke rumah, aku pun memeriksa handphone yang sedang di cash. Aku tersenyum bungkam sambil mengucek-ngucek mata yang sebenarnya tidak gatal. Aku mulai sadar bahwa ada sesuatu yang hilang. Entah apa itu, hanya Sang Rabb-lah yang tahu apa yang hilang dariku. Aku berusaha menyadari, aku pun hanya berdoa kepada-Mu. Apakah yang hilang? Dimana itu? Apakah di dompet ayahku, saku celana, tas kamera, kolong meja, atau tergantung di lemari?
Tak lama, kata-kata terangkai dari ucapan keluargaku, “Selamat ulang tahun ya nak”. Aku pun tersenyum dan semakin sadar, inikah ideminasi. Itulah yang ku terima dari teman sejawatku. Aku pun semakin mengucek-ngucek mata yang sesungguhnya tak gatal. Hati kecil ini bergumam, siapkah engkau? Hanya sedikit argumenku. Ya Rabb, Engkau telah mengambil dari ku 17 kali kesempatan ini. Apa butir kebaikan yang bisa kuserahkan jikala Izroil menjeputku? Apa yang bisa ku berikan pada kedua orang tuaku? Apa tauladan yang dapat ku berikan kepada adik ku? Hanya ini pintaku. Ya Rabb, jagalah aku agar tidak tersilaukan oleh terangnya dunia dalam mengarungi kesempatan ini. Ya Rabb, berikanlah adik ku keimanan yang kuat. Lebih baik menjadi gadis desa, yang pulang kandang saat adzan berkumandang. Ya Rabb, berikanlah aku untuk kebermanfaatan bagi orang lain. Jadikanlah aku agar mengikuti sauri tauladan dalam ruang hidupku.
Aku tak tahu, kapan engkau akan mengambil seluruh kontrak-ku di dunia ini? Ya Allah, ku harap ambil lah saat waktu ku sudah siap. Sisi lain ada kerabat yang baik. Jika boleh berpesan, “Terima Kasih terucap untukmu, saat ucapan pagi petang. Jadilah tangan dan mata. Yang saat tangan sakit, mata menangis. Dan saat mata menangis, tangan mengusap”.


Depok, 21 Desember 2011
Dikamar kecil yang berantakan.

Sabtu, 26 November 2011

Just A Word

"Sakura Yang Layu"

Sakura itu layu, pagi jingga mengisyaratkan
Pupuslah segalah kenangan
Tanyakan pada matahari, apa yang telah ia bakar?
Kesedihan sedikit terpancar
Sesungguhnya kau belum layu
Hanya cahayamu yang redup tebelenggu
Tak ada cahaya seperti itu
Kau akan selamanya begitu
Dalam kesempurnaan yang ambigu
     

"Peta tutupan hutan global bisa jadi petunjuk level karbon dunia"

Posted by Firman Firdaus on July 21, 2010
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan, dengan menggunakan data satelit NASA, meluncurkan peta yang menggambarkan secara detail ketinggian hutan-hutan di seluruh dunia. Data ini bisa digunakan sebagai petunjuk jumlah karbon yang disimpan (carbon stock) dalam hutan-hutan dunia, dan seberapa cepat siklus karbon di ekosistem kembali ke atmosfer.

Menurut paparan yang disampaikan Michael Lefsky dari Colorado State University dalam jurnal Geophysical Research Letters, peta baru ini memperlihatkan hutan-hutan tertinggi terkonsentrasi di Pasifik Barat Laut di Amerika Utara, dan sebagian Asia Tenggara. Sementara hutan-hutan yang rendah ditemukan di Kanada utara dan Eurasia.
Selain menunjukkan hutan-hutan berdasarkan tinggi pohonnya, ke depannya peta yang merupakan kombinasi dari satelit ICESat, Terra, dan Aqua ini bisa digunakan sebagai alat untuk memperkirakan jumlah karbon yang terikat dalam hutan-hutan di Bumi, dan mencari jawaban ke mana 2 miliar ton karbon “hilang” dari atmosfer setiap tahunnya.

Manusia melepas sekitar 7 miliar ton karbon per tahun, kebanyakan dalam bentuk karbon dioksida. Sebanyak 3 miliar ton dari jumlah itu berakhir di atmosfer, dan 2 miliar ton di lautan. Belum diketahui ke mana sisanya yang 2 miliar ton. Sementara ini diduga karbon yang hilang tersebut tersimpan sebagai biomassa.
“Yang kita butuhkan adalah peta biomassa yang ada di atas tanah, dan peta ini bisa membantu kita,” kata Richard Houghton, pakar ilmu ekosistem terestrial. (Sumber: NASA)

Pendeta Hindu: ''Saya Rela Melepas Kenyamanan Hidup Demi Islam'


"Ini adalah nikmat Allah yang tiada tara. Dia telah melimpahkan kekayaan yang tak ternilai harganya pada saya, sebuah agama yang benar, yaitu Islam. Saya merasa menjadi orang yang paling beruntung dan paling sukses di dunia," demikian ungkapan Dr. Saroopji Maharaj saat ditanya bagaimana perasaannya setelah masuk Islam. Dr. Maharaj adalah seorang tokoh Hindu terkemuka di Achariya Mahant, India. Ia beserta istri dan anak perempuannya masuk Islam pada bulan Ramadhan tahun 1986 di kota Bhopal, India. Setelah menjadi muslim, Maharaj menggunakan nama islami Islamul Haq.
"Setelah bersyahadat dan menjadi seorang muslim, saya merasa menemukan kehidupan yang lebih terarah dan terlepas dari liarnya kehidupan duniawi selama ini," ujarnya.
Tokoh terpandang, kaya dan berpendidikan di lingkungannya ini mengaku masuk Islam atas kemauan sendiri, setelah melakukan pencarian dan mempelajari beragam ajaran agama. Dalam pencariannya itu, Dr Maharaj akhirnya menemukan kebenaran Islam dan ia ingin menjadikan dirinya contoh untuk menolak pandangan masyarakat dunia yang selama ini menuding Islam disebarluaskan dengan kekerasan, dengan pedang.
Dr. Maharaj lahir dan dibesarkan di tengah keluarga Hindu yang taat. Ia sendiri pernah bekerja sebagai pendeta agama Hindu di beberapa institusi agama Hindu di India. Tugasnya, selain menyebarkan ajaran Hindu, mendata dan melatih para siswa calon pendeta.
Sebagai seorang doktor di bidang ilmu agama dan orientalisme, Dr Maharaj pernah diundang Paus Santo Paulus VI berkunjung ke Vatikan. Dalam kunjungannya, ia mengaku mendapat tekanan kuat agar ia mau menerima ajaran Katolik. Ia diminta untuk memberikan ceramah dengan tujuh topik berbeda. Namun ia berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Paus memberikan penilaian terbaik atas topik kekristenan yang dipaparkan Maharaj, dan untuk itu ia diberi penghargaan kehormatan berupa pengakuan sebagai warga kota Vatikan.
"Meski demikian, saya sama sekali tidak tertarik dengan ajaran Kristen. Saya pulang ke India dan melanjutkan pekerjaan saya sebagai pendeta agama Hindu," ujar Maharaj yang menguasai 12 bahasa asing ini.
Dr. Maharaj mempelajari 10 ajaran agama yang ada di dunia. Tapi, jauh sebelum memutuskan masuk Islam, Maharaj mengakui kebenaran ajaran Islam. Pada tahun 1981, ia diundang oleh Dada Dharam, seorang tokoh agama Hindu yang cukup dikenal masyarakat internasional. Dhram tiba-tiba menanyakan pada Maharaj, "Engkau sudah mempelajari berbagai agama di dunia. Agama mana yang menurutmu terbaik untuk manusia?" Jawaban Maharaj atas pertanyaan itu adalah "Islam".
Dharam lalu berkata, "Tapi Islam adalah agama yang terlalu mengekang umatnya".
Maharaj menjawab, "Agama yang disebut sangat mengekang itu, juga memberikan kebebasan. Justru agama yang dianggap tidak mengekang manusia malah memperbudak manusia. Manusia membutuhkan agama yang tetap 'mengekang'nya, agama yang mengatur manusia dengan ketat dalam masalah kehidupan duniawi, tapi membebaskannya dalam kehidupan akhirat kelak. Menurut saya, cuma Islam yang memenuhi kualifikasi sebagai agama yang paling baik."
"Islam memiliki akar yang kuat dan abadi. Takkan ada kekuatan di bumi yang bisa menghancurkan atau melenyapkannya. Islam mungkin bisa hilang dari kehidupan seorang muslim yang imannya lemah. Tapi Islam, biar bagaimanapun juga, akan terus tumbuh dan berkembang sepanjang masih ada seorang muslim yang memiliki semangat hijrah dan kemenangan, sepanjang dalam diri seorang muslim masih ada antusiasme untuk bersyukur dan bertakwa," papar Maharaj.
Setelah menjadi seorang muslim, Dr Maharaj melepas semua kekayaan harta benda dan kenyamanan hidup yang ia miliki selama ini. Ia rela melepas itu semua demi Islam. "Menjadi orang terkaya tidak akan memberikan kebahagiaan dan kepuasan pada diri saya, seperti yang saya dapatkan dari agama Islam," ujarnya.
Ditanya soal pendapatnya tentang sosok muslim yang baik. Maharaj menjawab bahwa tidak ada muslim yang lebih baik daripada Nabi Muhammad Saw. Namun ia mengatakan bahwa muslim yang baik seperti lebah yang hanya mau hinggap di bunga-bunga yang indah dan wangi, bukan di tempat-tempat yang kotor. Lebah memberikan madu, dan bukan racun. Madu yang bermanfaat bukan hanya untuk mereka sendiri, tapi juga makhluk lain seperti manusia dan hewan lainnya.
"Itulah sebabnya, saya bersungguh-sungguh mengajak semua muslim di dunia agar tetap berpegang dan mematuhi apa yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad Saw, berjalan menyeberangi sungai dunia dan sampai ke seberang dengan aman ..."
"Masih banyak waktu bagi kaum Muslimin untuk memperbaiki diri dan berkonsentrasi pada visi mereka pada kebenaran. Jika kaum Muslimin memiliki sikap seperti itu, Insha Allah, kita akan sukses dalam hal apapun yang kita lakukan," tukas Maharaj.
Dr Maharaj berencana untuk membuat gerakan dakwah yang kegiatannya mencakup upaya membela dan melindungi Islam, memberikan dukungan dan menggalang persatuan kaum Muslimin dan menyebarkan ajaran Islam yang mulia ke seluruh dunia dengan damai.

Source : Era Muslim

Senin, 14 November 2011

Pesawat Masa Depan Akan Transparan

From : National Geographic Indonesia



Pesawat Masa Depan Akan Transparan

Airbus
Produsen pesawat Airbus mengungkap konsep pesawat masa depan yang menggunakan dinding kabin transparan. Tak sekadar tampilan, pesawat ini rencananya juga akan ramah lingkungan.


Berdasarkan riset yang dilakukan Airbus, pada tahun 2050, penumpang berharap dapat melakukan perjalanan dengan nyaman sekaligus tetap peduli dengan keadaan lingkungan. "Konsep kabinnya dirancang sesuai pemikiran seperti itu," kata Charles Champion, Engineering Executive Vice President di London, Senin (13/6).


Dengan kabin transparan, penumpang dapat menikmati pemandangan lebih leluasa. Tidak asal transparan, dindingnya bisa berubah-ubah sesuai kondisi tingkat cahaya di luar. Dinding bisa mengatur masuknya sinar Matahari sehingga suhu dalam ruangan bisa diatur stabil.


Pesawat yang rencananya baru diproduksi tahun 2050 itu juga dilengkapi fasilitas hiburan yang interaktif dan teknologi yang saat ini mungkin baru angan-angan. Misalnya, permainan yang berupa hologram di depan penumpang.


Desainer Airbus juga yakin, saat itu penumpang bahkan bisa bermain golf di dalam kabin pesawat. Tentu saja bukan bermain dalam arti sesungguhnya, namun secara virtual di salah satu bagian yang dirancang seperti sebuah lapangan golf. Pada kesempatan lain, tempat yang sama bisa berubah menjadi ruangan meeting sesuai kebutuhan penumpang.


Ada juga ruangan khusus untuk bersantai yang dilengkapi fasilitas pencahayaan yang memperbaiki suasana hati, aromaterapi, fasilitas pijat, dan udara segar dengan kandungan zat antioksidan untuk membantu penumpang rileks.


Pesawat juga mengusung teknologi hijau antara lain memanfaatkan energi tebarukan dengan mengubah panas tubuh penumpang menjadi sumber energi bagi fasilitas hiburan yang tersedia buat setiap penumpang. Teknologi dalam pesawat ini juga menggunakan bahan bakar sangat efisien, rendah emisi, dan pengolahan sampah yang efektif.


Secara keseluruhan, kabin pesawat rancangan Airbus meniru konsep tulang burung. Strukturnya seperti tulang burung yang membuatnya bisa terbang dengan sangat efisien. (Tri Wahono)

Sekilas Data

Assalamualaikum,
Tak jauh beda dengan anak laki-laki lain, Dimas Kumara Sayudha : itulah sebingkis nama yang diberikan dua manusia keturunan Jawa. Lahir di Jakarta dan sekarang terdampar di selatan Jakarta. Aktifitas sehari-hari hanya enjoy dengan kehidupan dan bergelut dalam rotasi Bumi yang semakin tak terjangkau. Selain itu hanya berhobikan fotografi. Target utama tak lain hanya bermanfaat bagi orang lain dan mencoba menemukan hal baru yang berdedikasi minimal untuk diri sendiri dan berimbas pada dunia. Berusaha menunduk agar tak tersilaukan oleh terangnya indahnya dunia. Satu kutipan tentang deskripsi ini "Hanya seorang bocah laki laki biasa, yang berusaha melukiskan tinta kecil, untuk mengubah dunia. Hanya anak laki laki yang lelet, dari dulu memang sudah lelet, berusaha keluar dari retorika kehidupan yang fana akan statisnya pemikiran"

Wassalam, Fastabiqul Khairatl